Kimia dan Asmara

Selasa, 01 Juni 2010

Ilmuan menemukan ramuan zat kimia dalam otak memicu asmara dari campuran yang memufuk ikatan jangka panjang. Apakah ini yang menyulut cinta… Apakah kamu-kamu sudah tahu, kenapa cinta ada? Apa sekedar perasaan, atau apa yaaaa....

Apa asmara yang menyulut cinta karena makan durian yang membuat hasrat bergelora, atau makan daging kambing yang membuat libido terus bergairah. Stop..!?!!! Hentikan mitos itu... Sebagai orang yang berpendidikan, percayalah pada penelitian yang ilmiah tentang cinta?

Emang ada?!!!.
Ya, ada dunk masa enggak dunk,hehehe. Apabila membahas cinta, ternyata harus diu
rai dengan sangat rumit. Rumit... ya, sangat rumit. Bagaimana cinta dapat dijelaskan?Ini dia penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang mencerahkan pengetahuan anda tentang Cinta. Tertarik? Penasaran? Aha, saya buat tulisan ini demi mengetahui pemacu asmara sebagai penyulut cinta. Helen

Fisher adalah seorang Antropolog. Fisher adalah seorang sesepu di bidang birahi. Usianya sudah 60 tahun., masih memancarkan percaya diri, memiliki rambut warna jagung, dan berperawakan semampai. Dia adalah guru besar Rudgers University, tinggal di New York City.
Fisher melakukan penelitian jalur biokimia cinta dalam segala bentuknya: nafsu, asmara, keterikatan, dan bagaimana cinta bisa pasang surut??...

Bagaimana? Mari kita ulas.
“Seorang wanita tanpa sadar memakai orgasme sebagai cara untuk memutuskan apakah pria cukup cocok baginya. Kalau pasangannya tidak sabar dan kasar, dia tak mendapatkan orgasme. Dia bakal menolak si pria sebagai calon pendampingnya. Para ilmuan berpendapat orgasme pada wanita yang munculnya tak menentu, membantu
perempuan memilih pasangannya”. Cukup enggak penjelasannya... Mau lagi... Ini penjelasannya.....

Fisher mencoba untuk meneliti cinta dalam arti sesungguhnya, dengan mesin MRI. Fisher dan rekan-rekannya, Aron dan Brown mengumpulkan orang-orang yang telah jatuh cinta sekitar selama tujuh bulan. Orang-orang yang sedang jatuh cinta dimasukkan dalam MRI. Begeitu berada dalam mesin MRI (Magnetic Resonance Imaging), orang-orang tersebut ditunjukkan dua foto, satu foto orang yang tidak dikenal dan satu lagi oarang yang mereka cintai.

Hasil penelitian....Penasaran.....
Saat, orang-orang tersebut memandang keksaih hatinya, bagian otak yang terhubung dengan bagian ventral tegmental dan caudate nucleus (mesin dari MRI)-menyala. Yang membuat Fisher menyenangkan bukan ditemukannya lokasi, atau alamat cinta semata, namun lebih pada penelusuran jejak kimiawi yang khusus. Apakah zat itu? Katanya, Cinta menyalakan caudate nucleus karena pangkalan yang syarat dengan saraf penerima, yang menyebar untuk pemancar syaraf disebut dopamin, sebagai ramuan cinta yang tumbuh sen
diri dalam tubuh.

Dosis dopamin yang tepat dapat menciptakan kekuatan, kegembiraan, perhatian yang terpusat, serta dorongan kuat untuk mendapatkan imbalan. Imbalan? Imbalannya adalah......
Imbalannya adalah jatuh cinta. Inilah sebabnya saat baru jatuh cinta, kita terjaga sepanjang malam, perasaan tidak karuan. Dopamin membantu menylut api cinta yang membuat siapapun melakukan apa saja, atau manaklukkan apapun walau cinta itu sulit untuk dicapai. Cinta oh cinta. Asamaranya enggak kira-kira....

Sumber bacaan: National Geografic Indonesia, edisi Pebruari 2010

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

World Cup 2010