Telepon Cerdas Pendeteksi Bahan Kimia

Senin, 21 Juni 2010


Apabila dikatakan saat ini merupakan eranya telepon cerdas (smartphone), tam paknya memang tidak berlebihan.

Betapa tidak, selain penggunaannya semakin marak, telepon cerdas itu kini bukan sekadar perangkat telekomunikasi, tetapi juga perangkat plus-plus yang memiliki banyak fungsi lainnya.

Pemutar musik MP3, pelacak lokasi karena dilengkapi fasilitas GPS, dan pemindai bar code merupakan beberapa aplikasi yang bisa dijalankan melalui telepon seluler.

Oleh karena itu, tidak heran jika ponsel dengan beragam fungsi itu disebut dengan telepon cerdas. “Kecerdasan” ponsel tampaknya semakin meningkat ketika ke dalam perangkat itu ditambahkan fungsi yang berkaitan dengan kesehatan.

Apabila selama ini sejumlah penelitian menyebutkan penggunaan ponsel bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, ke depan justru akan berbalik.

Bukan tidak mungkin ponsel bisa berfungsi melindungi penggunanya dari ancaman bahan kimia beracun. Baru-baru ini, ponsel yang memiliki fungsi mendeteksi keber adaan bahan-bahan kimia berbahaya itu dikembangkan oleh Direktorat Homeland Security Science and Technology Cell-All, Amerika Serikat.

Menurut Stephen Dennis, manajer program Cell-All, seperti dikutip Science Daily, pihaknya tengah merancang sebuah teknologi berbiaya murah namun efektif mendeteksi keberadaan bahan-bahan kimia mematikan itu yang ada di lingkungan sekitar pengguna.

Dua jenis bahan kimia yang terbilang berbahaya tersebut antara lain gas klorin dan sarin. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijau-hijauan dan sangat beracun, sedangkan dalam bentuk cairan, senyawa itu berwarna kuning kecokelat- cokelatan.

Senyawa dengan rumus kimia Cl2 itu memiliki bobot yang lebih besar daripada udara. Senyawa itu juga sangat reaktif dan bisa bereaksi dengan senyawa lain.

Baik dalam bentuk gas maupun cair, klorin sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan luka permanen, penyakit paru-paru seperti sesak napas, emphisema, dan bronchitis.

Bahkan dalam taraf yang lebih parah, senyawa itu bisa mengakibatkan kematian. Gas sarin juga sama bahayanya dengan klorin.

Awalnya sarin dibuat sebagai pestisida, namun berdasarkan penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa zat itu berefek mematikan. Apabila gas sarin terhirup atau terserap melalui pori-pori kulit, gas itu akan menyerang sistem saraf.

Tidak lama kemudian, orang yang menghirup gas tersebut akan mengalami mual-mual, pusing, kejang otot, serta terganggu pernapasannya.

Dalam dosis tinggi, gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak ada rasanya itu bisa langsung melumpuhkan otot paru-paru dan mencegah tubuh menghentikan proses pengeluaran zat tersebut.

Karenanya, korban pun akan merasa tercekik dan tidak bisa bernapas. Gas-gas berbahaya itu tidak mudah dideteksi oleh mata telanjang.

Namun, dengan perangkat ponsel yang di dalamnya disematkan chip, bahan-bahan tersebut bisa dilacak. Chip yang dikembangkan Cell- All itu harganya terbilang murah, tidak lebih dari 1 dollar AS.

Perangkat elektronik berukuran kecil tersebut bekerja sebagai sensor yang memungkinkan ponsel mendeteksi keberadaan bahan-bahan kimia berbahaya di udara. “Ini adalah sebuah teknologi yang cerdik.

Chip yang ditanamkan di ponsel akan menangkap tandatanda pencemaran akibat bahan-bahan kimia tersebut di sekitar lokasi,” papar Dennis. Sensor kemudian menginformasikan tanda-tanda itu kepada pengguna ponsel.

Seperti halnya perangkat lunak antivirus yang berperan sebagai mata-mata dalam kamendeteksi keberadaan virus dalam komputer, chip itu pun bekerja dengan cara yang sama.

Mengeluarkan Peringatan Ketika chip menangkap adanya ancaman bahan-bahan kimia berbahaya di lingkungan, alat itu akan mengidentifikasi dan mengirimkan informasi ke stasiun pusat. Selanjutnya, sensor akan mengeluarkan peringatan kepada pengguna ponsel.

Peringatan tersebut akan menginformasikan jenis gas, waktu, dan lokasi bahan kimia berbahaya tersebut.

Adapun cara penyampaian peringatan tersebut bisa beragam, melalui getaran, suara, pesan teks, atau panggilan telepon yang bisa dipilih pengguna.

Peringatan pertama akan dikirim ke pengguna ponsel, dan peringatan kedua disebarkan ke orang banyak.

Teknologi yang tengah dikembangkan bersama-sama dengan empat vendor ponsel di dunia itu memungkinkan pesan akan disampaikan secara benar ke publik.

Pengiriman data yang dilakukan secara digital itu menjadikan kesalahan-kesalahan dalam pengiriman informasi tereliminasi.

Dengan demikian, kualitas informasi yang disampaikan kepada pihak penerima pertama dan berikutnya pun akan terjaga.

Selama ini, kebocoran bahanbahan kimia yang mematikan makhluk hidup bisa berlangsung kapan saja dan di mana saja.

Tidak hanya di bangunan-bangunan tertutup seperti kantor, tetapi juga di ruang-ruang publik seperti pusat perbelanjaan, terminal bus, kereta, atau jalan raya.

Oleh karena itu, penggunaan ponsel yang dilengkapi sensor pendeteksi zat kimia beracun itu secara langsung akan meningkatkan keselamatan penggunanya.

Selain itu, perangkat tersebut bisa mempercepat proses penanganan korban sehingga terhindar dari kemungkinan terburuk.

Semua proses kerja yang berlangsung dalam sensor chip itu, mulai dari pendeteksian, pengidentifikamendeteksi sian, hingga peringatan adanya ancaman bahaya bahan-bahan kimia itu, dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 60 detik.

Hebat nya lagi, proses pengiriman peringatan yang dilakukan ke khalayak luas itu berlangsung secara real time.

Jadi, selain cepat, informasi yang disampaikan mencakup area yang lebih luas. Dengan cara kerja seperti itu, bisa dikatakan ponsel tersebut menjadi sebuah perangkat detektor kimia yang sifatnya portable.

Perangkat itu mudah dibawa dan disimpan di mana pun oleh pemiliknya, baik di dompet, tas, maupun saku celana dan kemeja.

Memang, tahapan komersiali sasi perangkat komunikasi itu tampaknya memerlukan waktu be berapa tahun lagi.

Namun, apabila melihat fungsinya, bukan tidak mungkin ponsel tersebut akan menjadi gadget yang dicari banyak pihak. Selain pengguna individu, lembaga- lembaga pemerintah sepertinya bakal memburu ponsel multifungsi itu.
nik/L-2
READ MORE - Telepon Cerdas Pendeteksi Bahan Kimia

Apakah hanya Iran yang berani ?

Rabu, 02 Juni 2010

Teknologi nuklir adalah teknologi paling maju dalam bidang energi dewasa ini. Jika Iran dapat menguasainya, maka ekspor minyak dapat ditingkatkan sehingga dapat memperlancar masuknya devisa negara.

Sesungguhnya Barat tidak ingin negara-negara lain menguasai teknologi nuklir, karena mereka ingin agar saat krisis energi terjadi, negara-negara berkembang membeli energi teknologi tersebut dengan harga mahal."

Ahmadinejad hanyalah seorang dosen bergelar Ph.D Transportasi Kota yang tinggal di gang buntu, pergi ke mana-mana dengan Peugeot tahun 1977 dengan menggunakan pakaian biasa dan sepatu bolong. Hal itu masih terus dilakukannya ketika dia diangkat menjadi gubernur Teheran, bahkan ia menjadikan kediaman gubernur Teheran sebagai museum, dan memilih tinggal di rumah jalan buntunya. Ia tidak segan membersihkan got jika selokan mampet, bahkan kerap menyapu jalan sebagai bukti solidaritas sosialnya.

Ketika pencalonan presiden pun, ia tidak bermodalkan apa-apa dibandingkan lawan politiknya yang menghabiskan miliaran untuk dana kampanye. Akan tetapi, kesederhanaannya lah yang membuat ia dipilih 61% rakyat Iran sebagai presiden.

Ketika ia dipilih menjadi presiden, dia membagi-bagikan saham gratis (duh namanya lupa) kepada rakyat Iran. Pinjaman modal bagi pasangan baru menikah dilipatduakan dari 6 juta Riyal menjadi 12 juta Riyal. Bahkan ia mendirikan program pengayaan uranium

Ketakutan Barat terhadap program nuklir Iran semakin besar. Prancis, Jerman, dan Inggris mengajukan penambahan sanksi keras terhadap Iran setelah Teheran sukses menguji pembangkit listrik tenaga nuklirnya di Bushehr.

Dokumen rahasia ketiga negara itu diungkapkan surat kabar Financial Times. Dokumen tersebut berisi tuduhan terhadap 34 organisasi di Iran dan sepuluh orang yang terkait program rahasia nuklir atau senjata biologi.” Diplomat Eropa memberikan berbagai penafsiran tentang alasan di balik munculnya daftar tuduhan tersebut,” tulis FinancialTimes.
Sebagian diplomat mengatakan, dokumen tersebut untuk memberikan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebuah “tongkat besar” dalam pendekatan terhadap Iran saat ini. Diplomat lainnya mengatakan bahwa ketiga negara Uni Eropa itu ingin memengaruhi hasil kajian kebijakan Washington kepada Iran yang akan selesai bulan depan.

“Mereka yang masuk dalam daftar itu ialah komandan dan wakil komandan pasukan paramiliter Basij. Organisasi milik negara yang masuk dalam daftar ialah Sharif University of Technology, Iran Insurance Company, Iran Air Cargo, Iran Space Agency, dan Razi Institute for Serum and Vaccine Production,” tulis harian tersebut.

Sementara itu, Israel, sangat berang dengan kesuksesan Teheran menguji PLTN. “Kami sebuah negara kuat, dan kami memiliki kemampuan militer yang sulit dibayangkan. Kami telah mengerahkan segala upaya untuk mengupayakan kemampuan kami,” kata Perdana Menteri Israel Ehud Olmert
READ MORE - Apakah hanya Iran yang berani ?

Kimia dan Asmara

Selasa, 01 Juni 2010

Ilmuan menemukan ramuan zat kimia dalam otak memicu asmara dari campuran yang memufuk ikatan jangka panjang. Apakah ini yang menyulut cinta… Apakah kamu-kamu sudah tahu, kenapa cinta ada? Apa sekedar perasaan, atau apa yaaaa....

Apa asmara yang menyulut cinta karena makan durian yang membuat hasrat bergelora, atau makan daging kambing yang membuat libido terus bergairah. Stop..!?!!! Hentikan mitos itu... Sebagai orang yang berpendidikan, percayalah pada penelitian yang ilmiah tentang cinta?

Emang ada?!!!.
Ya, ada dunk masa enggak dunk,hehehe. Apabila membahas cinta, ternyata harus diu
rai dengan sangat rumit. Rumit... ya, sangat rumit. Bagaimana cinta dapat dijelaskan?Ini dia penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang mencerahkan pengetahuan anda tentang Cinta. Tertarik? Penasaran? Aha, saya buat tulisan ini demi mengetahui pemacu asmara sebagai penyulut cinta. Helen

Fisher adalah seorang Antropolog. Fisher adalah seorang sesepu di bidang birahi. Usianya sudah 60 tahun., masih memancarkan percaya diri, memiliki rambut warna jagung, dan berperawakan semampai. Dia adalah guru besar Rudgers University, tinggal di New York City.
Fisher melakukan penelitian jalur biokimia cinta dalam segala bentuknya: nafsu, asmara, keterikatan, dan bagaimana cinta bisa pasang surut??...

Bagaimana? Mari kita ulas.
“Seorang wanita tanpa sadar memakai orgasme sebagai cara untuk memutuskan apakah pria cukup cocok baginya. Kalau pasangannya tidak sabar dan kasar, dia tak mendapatkan orgasme. Dia bakal menolak si pria sebagai calon pendampingnya. Para ilmuan berpendapat orgasme pada wanita yang munculnya tak menentu, membantu
perempuan memilih pasangannya”. Cukup enggak penjelasannya... Mau lagi... Ini penjelasannya.....

Fisher mencoba untuk meneliti cinta dalam arti sesungguhnya, dengan mesin MRI. Fisher dan rekan-rekannya, Aron dan Brown mengumpulkan orang-orang yang telah jatuh cinta sekitar selama tujuh bulan. Orang-orang yang sedang jatuh cinta dimasukkan dalam MRI. Begeitu berada dalam mesin MRI (Magnetic Resonance Imaging), orang-orang tersebut ditunjukkan dua foto, satu foto orang yang tidak dikenal dan satu lagi oarang yang mereka cintai.

Hasil penelitian....Penasaran.....
Saat, orang-orang tersebut memandang keksaih hatinya, bagian otak yang terhubung dengan bagian ventral tegmental dan caudate nucleus (mesin dari MRI)-menyala. Yang membuat Fisher menyenangkan bukan ditemukannya lokasi, atau alamat cinta semata, namun lebih pada penelusuran jejak kimiawi yang khusus. Apakah zat itu? Katanya, Cinta menyalakan caudate nucleus karena pangkalan yang syarat dengan saraf penerima, yang menyebar untuk pemancar syaraf disebut dopamin, sebagai ramuan cinta yang tumbuh sen
diri dalam tubuh.

Dosis dopamin yang tepat dapat menciptakan kekuatan, kegembiraan, perhatian yang terpusat, serta dorongan kuat untuk mendapatkan imbalan. Imbalan? Imbalannya adalah......
Imbalannya adalah jatuh cinta. Inilah sebabnya saat baru jatuh cinta, kita terjaga sepanjang malam, perasaan tidak karuan. Dopamin membantu menylut api cinta yang membuat siapapun melakukan apa saja, atau manaklukkan apapun walau cinta itu sulit untuk dicapai. Cinta oh cinta. Asamaranya enggak kira-kira....

Sumber bacaan: National Geografic Indonesia, edisi Pebruari 2010

READ MORE - Kimia dan Asmara

 
 
 

World Cup 2010