Kumpulan Animasi Flash Pembelajaran Kimia

Jumat, 28 Mei 2010


Halo rekan-rekan, silakan unduh kumpulan animasi pembelajaran kimia pada link dibawah ini, sebelumnya komputer anda harus terpasang flash player dulu ya...




READ MORE - Kumpulan Animasi Flash Pembelajaran Kimia

Kangkung, Bukan Sayuran Penyebab Kantuk

Jumat, 21 Mei 2010

Netsains.Com – Saat ini kangkung termasuk sayur yang sangat popular, biasanya diolah menjadi tumis dan cah diatas hotplate atau hanya sekedar lalapan mentah. Mitos yang selama ini berkembang di kalangaan masyarakat kangkung identik dengan sayuran yang dapat menyebabkan kantuk.


Karenanya sebagian orang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi kangkung di malam hari supaya tidak mengganggu aktivitas kerja. Benarkah konsumsi kangkung dapat menyebabkan orang mudah ngantuk?


Mitos yang menyatakan kangkung merupakan sayuran yang dapat menyebabkan kantuk sebenarnya terlalu berlebihan. Saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan kangkung dapat menyebabkan kantuk. Kenyataan yang ada, kandungan zat besi yang tinggi pada kangkung dapat membuat konsentrasi otak menjadi meningkat. Zat besi merupakan komponen terpenting dalam pembuatan sel-sel darah merah. Dengan meningkatnya produksi sel-sel darah merah, aliran oksigen ke seluruh tubuh, terutama ke otak, ikut meningkat sehingga membuat tubuh menjadi lebih segar dan bugar.


Kangkung memang mengandung komponen kimia yang bersifat sedative (penenang). Komponen tersebut dapat membuat pikiran orang yang mengonsumsinya menjadi tenang, sehingga berpotensi mudah untuk ngantuk. Tetapi hal tersebut tidak dapat menjadi acuan untuk membuktikan kangkung merupakan obat tidur yang baik karena respon seseorang terhadap zat sedatif tersebut berbeda-beda. Seseorang bisa saja mudah ngantuk dengan mengonsumsi lima sendok makan kangkung. Tetapi orang lain masih bisa tetap bugar setelah mengonsumsi sepiring cah kangkung.

Sebenarnya hampir semua lauk yang kita makan mengandung komponen gizi yang berpotensi membuat kita mudah ngantuk dan tertidur. Terutama makanan yang kaya akan vitamin B kompleks, kalsium, selenium, asam lemak omega-3, seng, dan magnesium. Berbagai macam jeroan, kacang-kacangan, kerang, telur, dan susu dapat menjadi faktor utama penyebab ngantuk. Makanan yang kaya akan asam folat seperti asparagus, brokoli, kembang kol, dan bit juga memiliki potensi untuk membuat orang tertidur tenang.
Pemasok Beta KarotenJangan takut ngantuk dengan mengkonsumsi kangkung karena kangkung dibutuhkan dalam porsi banyak untuk memasok kebutuhan tubuh akan betakaroten. Hasil penelitian terhadap anak-anak India didapat kisaran kemampuan menyerap karoten yang berasal dari sayuran hanya 33-58 persen atau rata-rata 50 persen. Dilihat dari nilai gizinya, kangkung merupakan salah satu di antara sayuran hijau yang banyak mengandung vitamin A yang bersal dari betakaroten.

Betakaroten diperkirakan memiliki banyak fungsi yang tidak dimiliki senyawa lain. Dilihat dari intensitas warna hijaunya, daun kangkung tergolong dalam intensitas hijau yang sedang. Derajat kehijauan dari warna daun erat hubungannya dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut, semakin tinggi kadar karotennya.

Kekurangan betakaroten tidak segera dapat dirasakan, sehingga kebutuhan unsur ini jarang menjadi perhatian. Dari sumber makanan yang dikonsumsi setiap hari, kebutuhan minimal akan betakaroten terkadang belum tercukupi. Ketidakcukupan pemenuhan kebutuhan ini biasanya karena sebagaian betakaroten rusak selama proses pengolahan, seperti halnya kerusakan vitamin lainnya selama pengolahan. Sehingga masih diperlukan tambahan yang disuplai dari luar.

Betakaroten merupakan provitamin A yakni sumber penting bagi vitamin A di dalam saluran pencernaan khususnya pada usus halus. Di dalam usus betakaroten akan mengalami penyerapan yang kemudian di simpan di dalam sel hati. Selanjutnya betakaroten akan di ubah menjadi vitamin A dan siap digunakan kalau dibutuhkan untuk berbagai reaksi metabolisme.
Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker. Banyak hasil penelitian para ahli kanker merekomendasikan kebutuhan tubuh akan betakaroten setiap hari ada pada kisaran 5-6 mg.

Sebagaimana vitamin lainnya, meskipun jumlahnya hanya dalam hitungan milligram, tetapi sangat diperlukan sehingga kalau tidak terpenuhi kebutuhannya dapat menimbulkan gangguan fungsi. Disamping itu, betakaroten juga dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas karena peran antioksidannya

Kadar Purin TinggiSetiap100 gram kangkung terdapat 298 mg purin, lebih tinggi daripada kacang tanah. Karenanya konsumsi kangkung perlu diwaspadai bagi menderita penyakit asam urat karena mengandung komponen purin cukup tinggi. Purin merupakan bentuk turunan nukleoprotein, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman, sayur, buah, kacang-kacangan atau pun hewan yakni daging, jeroan, dan ikan. Setiap orang menghasilkan purin di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan purin.

Tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Sedangkan pemicu asam urat adalah konsumsi makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Apabila kita telah menderita asam urat, kita masih diperbolehkan mengonsumsi purin sebanyak 100-150 mg per hari. Hal ini berarti, penderita asam urat ringan masih dapat mengonsumsi kangkung sebanyak 50 gram setiap harinya.

Menetralkan RacunKangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun di tubuh. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Di negara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.
Mengandung PeroksidaseMeskipun sering dimakan mentah sebagai lalapan, kangkung lebih lezat bila dibuat tumis. Namun, kangkung yang telah diolah sebaiknya tidak dikonsumsi lagi bila telah lewat setengah hari. Hal itu disebabkan seperti jenis sayuran lainnya, kangkung mengandung enzim peroksidase yang bersifat merusak. Enzim peroksidase paling tahan terhadap panas dan akan semakin tinggi aktivitasnya bila dalam bahan pangan tersebut banyak terdapat zat besi. Kandungan lemak yang cukup tinggi pada daun juga akan mempercepat aktivitas enzim tersebut.

Menurut penelitian Sweeney dan Marsh pada tahun 1971, besarnya penurunan aktivitas karoten pada sayuran berwarna hijau akibat pemanasan 60 derajat C mencapai 20 persen dan akan merusak komponen gizi lainnya.

Begitu banyak manfaat dari kangkung, dari betakaroten hingga penawar racun. Di dalamnya juga terkandung 10 jenis mineral, 11 jenis vitamin, 18 jenis asam amino dan yang tak kalah hebatnya kangkung tidak mengandung kolesterol. Mari kita mengkonsumsi kangkung tetapi jangan memasak atau mengolah kangkung dengan panas terlalu tinggi karena kita akan kehilangan manfaatnya. Selamat mencoba
READ MORE - Kangkung, Bukan Sayuran Penyebab Kantuk

Dibalik Lembutnya Es Krim

Membayangkan es krim akan terbayang kelembutan dan ke-yummy-an rasanya. Untuk membuat dan menyimpan es krim sehingga kelembutan dan rasa yummy-nya terpelihara, kuncinya adalah kimia. Tanpa sifat koligatif larutan atau sifat-sifat koloid tidak mungkin es krim lezat bisa diproduksi.
Struktur dan kandungan es krim

Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak susu, udara (yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm), kristal-kristal kecil es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu .

Berbagai standar produk makanan di dunia membolehkan penggelembungan campuran es krim dengan udara sampai volumenya menjadi dua kalinya (disebut dengan maksimum 100 persen overrun). Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan.

Bila kandungan lemak susu terlalu rendah, akan membuat es lebih besar dan teksturnya lebih kasar serta terasa lebih dingin. Emulsifier dan stabilisator dapat menutupi sifat-sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak susu dan dapat memberi rasa lengket.

Alat pembuat es krim
Nancy Johnson dari Philadelphia adalah orang yang pertama menciptakan alat pembuat es krim. Alat yang ia ciptakan adalah ember dari kayu yang di dalamnya ada wadah lebih kecil dari logam. Wadah logam ini dapat diputar dengan menggunakan pedal. Ruang di antara wadah kecil dan ember kayu diisi dengan campuran es dan garam. Alat-alat yang modern saat ini pun masih menggunakan prinsip yang sama.

Pembuatan es krim sebenarnya sederhana saja, yakni mencampurkan bahan-bahan dan kemudian mendinginkannya. Air murni pada tekanan 1 atmosfer akan membeku pada suhu 0°C. Namun, bila ke dalam air dilarutkan zat lain, titik beku air akan menurun. Jadi, untuk membekukan adonan es krim pun memerlukan suhu di bawah 0°C. Misalkan adonan es krim dimasukkan dalam wadah logam, kemudian di ruang antara ember kayu dan wadah logam dimasukkan es.

Awalnya, suhu es itu akan kurang dari 0°C (coba cek hal ini dengan mengukur suhu es yang keluar dari lemari pendingin). Namun, permukaan es yang berkontak langsung dengan udara akan segera naik suhunya mencapai 0°C dan sebagiannya akan mencair. Suhu campuran es dan air tadi akan tetap 0°C selama esnya belum semuanya mencair. Seperti disebut di atas, jelas campuran es krim tidak membeku pada suhu 0°C akibat sifat koligatif penurunan titik beku.

Bila ditaburkan sedikit garam ke campuran es dan air tadi, kita mendapatkan hal yang berbeda. Air lelehan es dengan segera akan melarutkan garam yang kita taburkan. Dengan demikian, kristal es akan terapung di larutan garam. Karena larutan garam akan mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0°C, es akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Dengan kata lain, campuran es krim tadi dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0°C sehingga adonan es krim itu akan dapat membeku.

Tetapi, tunggu dulu! Kalau campuran itu hanya dibiarkan saja mendingin tidak akan dihasilkan es krim, melainkan gumpalan padat dan rapat berisi kristal-kristal es yang tidak akan enak kalau dimakan. Bila diinginkan es krim yang enak di mulut, selama proses pembekuan tadi adonan harus diguncang-guncang. Pengocokan atau pengadukan campuran selama proses pembekuan merupakan kunci dalam pembuatan es krim yang baik.
Proses pengguncangan ini bertujuan ganda. Pertama, untuk mengecilkan ukuran kristal es yang terbentuk; semakin kecil ukuran kristal esnya, semakin lembut es krim yang terbentuk. Kedua, dengan proses ini akan terjadi pencampuran udara ke dalam adonan es krim. Gelembung-gelembung udara yang tercampur ke dalam adonan inilah yang menghasilkan busa yang seragam (homogen).

Peran emulsifier
Metode sederhana pengadukan dan pendinginan secara serempak ini ternyata menimbulkan masalah lain. Krim pada dasarnya terdiri atas globula kecil lemak yang tersuspensi dalam air. Globula-globula ini tidak saling bergabung sebab masing-masing dikelilingi membran protein yang menarik air, dan airnya membuat masing-masing globula tetap menjauh. Pengadukan akan merusak membran protein yang membuat globula lemak tadi kemudian dapat saling mendekat. Akibatnya, krim akan naik ke permukaan. Hal seperti ini diinginkan bila yang akan dibuat adalah mentega atau minyak, tetapi jelas tidak diinginkan bila yang akan dibuat es krim.

Penyelesaian sederhananya adalah dengan menambahkan emulsifier pada campuran. Molekul emulsifier akan menggantikan membran protein, satu ujung molekulnya akan melarut di air, sedangkan ujung satunya akan melarut di lemak. Lecitin, molekul yang terdapat dalam kuning telur, adalah contoh emulsifier sederhana. Oleh karena itu, salah satu bahan pembuat es krim adalah kuning telur. Selain itu, dapat digunakan mono- atau di-gliserida atau polisorbat yang dapat mendispersikan globula lemak dengan lebih efektif.
Dapat dibuat di wadah meriam

Karena prinsip pembuatan yang sangat sederhana itulah, maka pernah ada kejadian yang lucu dalam pembuatan es krim. Pilot Angkatan Udara Amerika pada saat Perang Dunia II (zaman itu di medan perang tentu sukar untuk mendapatkan es krim) kreatif membuat es krim dengan menggunakan wadah meriam! Para penerbang ini mengamati dan mendapatkan bahwa wadah meriam ternyata mempunyai suhu dan tingkat getaran yang cocok untuk menghasilkan es krim. Jadi, setiap kali mereka berangkat menyerang lawan, tak lupa mereka menempatkan satu wadah besar berisi adonan es krim. Hasilnya dalam perjalanan pulang dari penyerangan mereka akan dapat menikmati es krim yang sedap.

Penyimpanan es krim
Bila es krim tidak disimpan dengan baik, sebagian es krim yang mencair akan membentuk kristal es yang lebih besar dan ketika kembali dimasukkan ke pendingin kristal esnya akan tumbuh membesar. Hal ini akan mengakibatkan teksturnya menjadi semakin kasar dan tidak enak di mulut. Selain itu, sebenarnya pengasaran tekstur ini bisa juga diakibatkan karena laktosa (gula susu) akan mengkristal dari larutan dan sukar melarut kembali.

Untuk mengatasi hal ini, bila selesai makan (sebelum menyimpan kembali), dapat ditaburkan sedikit gum atau serbuk selulosa di atas es krim. Serbuk-serbuk itu akan menyerap kuat air yang mencair sehingga pembentukan kristal es yang besar dapat dicegah.
(Dari Berbagai Sumber)
READ MORE - Dibalik Lembutnya Es Krim

Analogi Kimia

Rabu, 19 Mei 2010

Opini masyarakat kita sudah terlanjur memfonis bahwa bahan kimia adalah monster yang menakutkan. Sebenarnya, seperti halnya bakteri, tidak semua bakteri itu merugikan. Ada juga bakteri yang bermanfaat bagi manusia. Demikian pula zat kimia, tidak semua zat kimia bersifat merusak, bahkan sebagian besar tubuh kita adalah zat kimia, sebagian besar aktifitas tubuh kitapun sebenarnya adalah reaksi kimia.

Dalam banyak textbook dituliskan bahwa zat kimia bisa dikelompokkan dalam ‘Kimia Organik’ dan ‘Kimia Anorganik’. Sebagian besar kegiatan tubuh makhluk hidup adalah terdiri dari bermacam-macam jenis reaksi kimia organik. Sedangkan bahan-bahan kimia anorganiklah sebenarnya yang banyak diproduksi secara masal pada industri-industri Kimia. Karena sebagian besar bahan kimia anorganik memang sukar diluruhkan dan menyatu dengan bahan-bahan kimia organik, maka keberadaan bahan kimia hasil sintesa industri inilah yang jika dalam jumlah di atas ambang batasnya berada dalam tubuh manusia dia akan bersifat merusak. Karena bahan-bahan kimia anorganik ini akan bereaksi dengan sejumlah bahan anorganik yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh kita. Atau jika bahan kimia anorganik yang tidak dibutuhkan oleh tubuh ini berada dalam jumlah besar, dia akan menjadi media yang subur untuk tumbuhnya sel-sel tumor dalam tubuh. Zat kimia anorganik inilah yang sering disebut oleh masyarakat awam sebagai ‘Zat Kimia ‘. Suatu difinisi spesifik yang menggantikan difinisi general sebuah difinisi ‘zat kimia’ secara umum. Sangat disayangkan !

Tulisan yang akan saya sampaikan disini sebenarnya bukan untuk membahas mengenai ‘kesalah-kaprahan’ opini yang sudah terlanjur tertanam di masyarakat yang awam mengenai Kimia. Seperti kata pepatah ‘Tak Kenal maka Tak Sayang’, saya akan mencoba mengungkap lebih lanjut pemahaman mengenai ‘Reaksi Kimia’. Reaksi kimia bukan saja sangat dominan secara fungsi dalam segala aktifitas makhluk hidup , tetapi banyak hal-hal yang bersifat filosofi yang juga bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya.

Larutan

Salah satu pengertian yang perlu dipahami sebelum membahas sebuah reaksi kimia adalah pemahaman tentang ‘Larutan’. Sebagian besar media dimana suatu reaksi kimia terjadi adalah berupa larutan. Larutan adalah suatu cairan multi komponen atau campuran zat yang terdiri dari zat terdispersi (zat terlarut) yang tersebar di dalam suatu zat pendispersi (pelarut). Biasanya zat terlarut jumlahnya jauh lebih kecil dibandungkan pelarutnya. Contoh-contoh larutan yang sudah banyak kita kenal misalnya, darah, minuman teh, kopi, larutan pembersih kaca, air aki, obat merah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jika kita menambahkan suatu zat terlarut sedikit demi sedikit kedalam sebuah zat pelarut, sehingga pada suatu saat akan terjadi bahwa zat terlarut sudah tidak bisa lagi tercampur sempurna dan terbentuklah endapan. Maka pada kondisi ini larutan disebut ‘Larutan Jenuh’. Kejenuhan ini terjadi karena ruang yang menyebabkan keboleh-jadian partikel zat terlarut berada di antara partikel – partikel zat pelarut sudah tidak ada. Akan tetapi jika larutan jenuh ini kemudian kita panaskan, maka ruang-ruang antara partikel zat terlarut akan semakin besar, ruang yang kosong akibat pembesaran ruang antar partikel ini kemudian dapat diisi lagi oleh partikel-partikel zat terlarut yang tadinya mengendap. Inilah yang menyebabkan mengapa gula pasir bisa larut lebih cepat jika kita campurkan ke dalam air yang panas atau sedang mendidih.

Reaksi Kimia

Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut tersebar merata diantara partikel-partikel zat terlarut. Masing-masing partikel akan saling berinterkasi satu sama lain, sehingga akan terjadi 2 macam jenis interaksi, antara lain ‘Interaksi Sesama’ , interaksi antara sesama jenis partikel (zat terlarut v.s zat terlarut dan pelarut v.s pelarut) dan ‘Interaksi Beda Partikel’ , yaitu interaksi antara partikel yang berbeda (pelarut v.s zat terlarut). Interaksi beda partikel inilah yang mempunyai kemungkinan untuk terjadinya sebuah reaksi kimia.

Kondisi dimana gaya interaksi beda partikel jauh lebih besar dari pada sesama partikel inilah yang dikatakan bahwa zat terlarut adalah zat yang ‘mudah larut’. Tetapi jika sebaliknya, maka zat terlarut dikatakan zat yang ’tak mudah larut’.

Pada kondisi jenuh, dimana interaksi antara ‘partikel berbeda’ mencapai frekwensi yang maksimal, maka tumbukan antara kedua jenis partikel semakin sering terjadi. Jika energi yang dihasilkan dari tumbukan-tumbukan itu mencapai tingkat yang lebih besar dari pada energi ikatan yang merangkai atom-atom partikel, maka terjadilah ‘reaksi kimia’.

Pada reaksi kimia, pencampuran tidak hanya terjadi pada level partikel, tetapi sudah melibatkan bagian zat yang berukuran lebih kecil lagi, yaitu pencampuran atom-atom. Atom adalah materi-materi penyusun partikel (molekul) zat. Kombinasi dari susunan atom-atom inilah yang membawa sifat dan karakteristik zat. Seperti halnya huruf-huruf k,a,m,u yang membentuk kata ‘kamu’ akan mempunyai arti yang berbeda jika huruf-huruf itu disusun membentuk kata ‘muka’ atau ‘kaum’. Pada saat atom-atom zat terlarut dan pelarut saling tercampur, maka terbentuklah suatu kombinasi baru, yang secara otomatis juga akan membentuk materi yang mempunyai sifat yang berbeda dari sifat zat-zat terlarut maupun pelarut. Proses inilah yang disebut ‘sintesa kimia’ yang menghasilkan zat baru.

Secara teoritis, dengan mempelajari sifat dari masing-masing zat (ilmu kimia), maka kita bisa membentuk suatu zat baru yang mempunyai semua sifat-sifat yang dibutuhkan manusia dengan mereaksikan suatu zat kimia dengan zat kimia lainnya. Logam pelapis bagian luar pesawat ruang angkasa misalnya, adalah salah satu contoh hasil dari ‘rekayasa kimia’. Bahan tersebut mengkombinasikan sifat kuat logam, dengan material lain yang mempunyai sifat lebih ringan dan tahan panas.

Apakah Zat kimia sejauh ini masih menakutkan bagi anda ? Jika anda masih belum yakin cobalah anda memperhatikan sekeliling kita, bukankah sangat banyak zat kimia yang selama ini justru sangat bersahabat dengan kita ?

Filosofi Reaksi Kimia

Seperti halnya suatu zat yang dicampurkan ke dalam suatu pelarut, maka partikel-partikel zat akan berusaha mempengaruhi partikel-partikel zat pelarut agar mengurangi gaya interaksi antar sesamanya, dan memberikan ruang yang cukup agar zat terlarut bisa berada di antara mereka. Begitu pula ketika kita masuk dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu, maka kita harus mampu memberi kesan bahwa kehadiran kita di antara mereka bukanlah suatu ancaman, tetapi buatlah mereka memperoleh kesan bahwa kehadiran kita akan bermanfaat bagi mereka. Karakteristik suatu masyarakat satu dengan lainnya mungkin akan berbeda pada saat mereka kedatangan warga baru. Ada yang mau menerima setiap pendatang dengan tangan terbuka, tetapi banyak pula yang mengunci rapat-rapat pintu rumah mereka pada setiap kedatangan orang asing di lingkungan mereka. Artinya bahwa, sebagai pendatang seharusnya kita bersifat seperti ‘zat yang mudah larut’. Kita harus melepaskan ikatan-ikatan ke-akuan kita, dan mau menerima lingkungan yang baru sebagai media positif untuk bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Kasus seperti halnya tragedi pembantaian warga asal madura oleh warga asli dayak di Kalimantan misalnya, adalah suatau contoh dimana ‘larutan’ masyarakat sudah mengalami titik ‘jenuh’, artinya sudah tidak ada lagi ruang yang cukup disediakan bagi pendatang-pendatang warga madura di sana untuk dapat berbaur secara baik di tengah-tengah masyarakat lokal di sana. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, jika sebelumnya larutan itu diberikan energi yang cukup untuk menciptakan kondisi yang kondusif, dimana kesempatan berusaha antara masyarakat lokal dan pendatang adalah sama. Tidak ada kesenjangan di antara mereka. Sehingga larutan yang semula akan mencapai titik jenuh bisa kembali berubah.

Jika kita sudah bisa diterima di tengah-tengah masyarakat, maka tingkatkanlah frekwensi interaksi kita dengan masyarakat sekeliling kita. Perbanyak silaturahmi dengan mereka, dan carilah kawan sebanyak-banyaknya, serta tidak menciptakan musuh-musuh baru. Tingkatkanlah rasa keperdulian kita dengan sesama tetangga, sehingga kita dan masyarakat bersama-sama membentuk suatu senyawa masyarakat baru yang lebih baik.

Dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan kerja, seorang manager hendaklah mampu bertindak layaknya seorang ‘Chemist’ (ahli kimia) yang dapat meracik sebuah ‘larutan’ team work menjadi sebuah seyawa baru yang memiliki seluruh sifat-sifat positif dari anggotanya, dan mengeliminir semua sifat-sifat negatif menjadi sebuah pengalaman bersama.

Jika saja kita bisa menggunakan nurani dan mau membaca ayat-ayat Tuhan lebih seksama, sesungguhnya masih banyak lagi filosofi rahasia-rahasia alam ciptaan Tuhan yang dapat kita pergunakan sebagai pelajaran. (kimia.net)
READ MORE - Analogi Kimia

 
 
 

World Cup 2010